Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam perjanjian iklim global melalui langkah-langkah mitigasi perubahan iklim yang ambisius. Negara ini menegaskan kembali dukungannya terhadap Perjanjian Iklim Paris dengan target besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dalam upaya menanggulangi krisis iklim. Meskipun demikian, tantangan besar masih harus dihadapi Indonesia agar dapat memenuhi target yang telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Semua Informasi
Beberapa pihak, termasuk lembaga lingkungan, mengkritik lambatnya implementasi pengurangan emisi yang lebih ambisius oleh pemerintah Indonesia. Meski pemerintah telah menetapkan target jangka panjang untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2070, sejumlah organisasi menganggap hal ini terlambat 20 tahun dibandingkan dengan ketentuan dalam Perjanjian Paris yang meminta pencapaian tersebut pada 2050. Mereka menyarankan agar Indonesia mempercepat langkah-langkahnya untuk mencapai komitmen tersebut.
Di sektor kehutanan, Indonesia diperkirakan bisa mencapai status net sink pada 2030. Namun, sektor energi yang merupakan kontributor terbesar emisi, diperkirakan baru akan mencapai puncak emisi pada 2030. Sejumlah analis memandang bahwa Indonesia harus meningkatkan penggunaan energi terbarukan dengan lebih cepat untuk memenuhi target tersebut, agar sektor energi tidak menjadi penghambat pencapaian pengurangan emisi. Semua Informasi
Selain itu, penerapan teknologi ramah lingkungan seperti penangkapan karbon diharapkan dapat mempercepat transisi energi Indonesia. Beberapa ahli meyakini bahwa dengan perbaikan struktural yang lebih agresif, Indonesia bisa mencapai netralitas karbon jauh sebelum tahun 2070. Hal ini tentu memerlukan komitmen yang lebih besar dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan kapasitas energi terbarukan.
Untuk itu, pendekatan yang lebih adil dan inklusif perlu diterapkan agar dampak perubahan iklim tidak semakin memberatkan negara-negara berkembang. Terlebih, Indonesia harus mengantisipasi dampak sosial yang mungkin timbul dari kebijakan pengurangan emisi yang ketat, terutama bagi masyarakat yang lebih rentan. Oleh karena itu, keberhasilan Indonesia dalam memenuhi komitmennya sangat bergantung pada konsistensi dan kecepatan implementasi kebijakan yang lebih ambisius dalam mengatasi perubahan iklim. Semua Informasi
Baca juga :
Leave a Reply